Selasih, si hitam mungil yang masih satu keluarga dengan kemangi ini memiliki sejarah yang menarik. Di Eropa, khususnya di Perancis dan Italia, tanaman ini pernah menjadi tanaman kerajaan. Sedangkan di India tanaman ini merupakan salah satu tanaman yang disucikan karena dipakai dalam upacara-upacara keagamaan.
Selasih termasuk tanaman semak tahunan dengan ciri-ciri daunnya tunggal, berbentuk bulat telur dengan ujung daun runcing dan tepinya bergerigi. Baunya harum dan bercabang banyak dengan tinggi sekitar 50 -80 cm. selasih biasa tumbuh liar di tepi jalan maupun di pekarangan.
Selasih berbiji keras dengan warna coklat tua. Sebelum digunakan biasanya biji selasih direndam terlebih dahulu dalam air dingin hingga mengembang atau bijnya berubah menjadi keputihan bening seperti dibungkus selaput. Setelah ditiriskan barulah selasih bisa dicampur dengan es, atau puding.
biji selasih selain sebagai minuman segar yang menyejukkan juga mempunyai khasiat menenangkan (sedative) sehingga sangat baik digunakan untuk mengurangi keadaan gelisah, sering gagap, ataupun susah tidur. Berkhasiat juga untuk masalah gangguan pencernaan, seperti sembelit dan panas dalam.
Selasih juga dapat menghasilkan minyak atsiri atau yang dikenal dengan nama basil oil. Minyak ini digunakan sebagai bahan pembuatan parfum, shampo, dan aroma terapi. Selain itu di berbagai negara termasuk Indonesia, selasih memiliki manfaat tradisional mengobati berbagai macam penyakit.
Sudah tau kan manfaat si mungil selasih. Tak ada salahnya jika nanti sore berbuka puasa dengan minuman dengan campuran selasih. Selain segar, sejuk, juga menyehatkan!(hikari/ensiklopediaindonesia.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar